Rabu, 28 Maret 2012

Tips Pengusaha Rumahan

Adapun Tips yang dapat anda terapkan adalah sebagai berikut :

1. Adalah mindset mereka yang membawa kesuksesan
Pengusaha yang serius sudah "memprogram" pikirannya untuk berhasil, apapun yang terjadi. Mereka tidak akan kehilangan fokus pada bisnis rumahannya dan membiarkan orang lain menghentikan rencananya untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Mereka tahu apa yang diinginkan dan MENGINGINKAN kesuksesan. Jika Anda tidak tahu apa yang diinginkan dalam bisnis rumahan Anda dan mempertimbangkan kembali rencana apa yang ingin dicapai, atau keuntungan bisnis jangka panjang.

2. Rencana awal yang membawa kesuksesan
Pengusaha yang cerdas tahu diperlukan waktu untuk set up dan menumbuhkan bisnis yang menguntungkan. Mereka merencanakan keberhasilan. Mereka memiliki rencana awal yang mungkin saja gagal, tapi mereka tidak pernah menyerah dan memulai lagi dengan rencana yang lebih baik.

Pengusaha yang serius tahu bahwa diperlukan disiplin serta waktu untuk membangun bisnis rumahan yang kuat dan solid, yang nantinya memberikan pendapatan di tahun-tahun mendatang.

3. Riset awal yang membawa kesuksesan
Pengusaha sukses dan serius tahu pentingnya riset pasar. Mereka tahu, agar usaha rumahan berhasil, mereka harus melakukan riset pasar (konsumen potensial) dan mempelajari kompetitor mereka.

Lakukan riset target market dan pelajari pesaing Anda agar usaha Anda mendapatkan profit jangka panjang.

Ketahui apa keinginan konsumen dan berikan pada mereka. Waspada dengan pesaing, pelajari penawaran mereka dan pastikan Anda memberikan yang lebih baik daripada mereka.

4. Strategi marketing yang membawa keberhasilan
Pelajari pengusaha sukses di bidang yang sama dengan Anda dan perhatikan bagaimana mereka memasarkan online dan offline.

Mereka memiliki "keunikan" strategi marketing tapi mereka menggunakan dasar yang sama.

Gunakan konsep marketing yang terbukti berhasil tapi juga cobalah untuk meningkatkannya dan menyesuaikannya dengan situasi Anda. Buatlah mereka agar sesuai dengan usaha rumahan Anda. Buatlah penawaran Anda lebih baik dan unik daripada peseaing jika Anda ingin MENANG dalam bisnis ini, atau berhenti.

5. Investasi yang membawa keberhasilan.
Pengusaha cerdas tahu bahwa KUNCInya adalah bekerja CERDIK, bukan keras. Kalau Anda tidak mempunyai ketrampilan untuk mengembangkan taktik marketing yang BARU , mengapa tidak menyewa konsultan yang memahami hal tersebut ?

Jika Anda punya "cukup" uang mengapa tidak menginvestasikan pada orang yang bisa membantu Anda mengembangkan bisnis rumahan ?

Manakah yang lebih berharga bagi Anda, waktu atau uang Anda ?

Pengusaha yang serius siap untuk berinvestasi (baik waktu dan uang ). Dia tahu akan membangun kesuksesan bisnis jangka panjang bagi dirinya dan orang-orang yang dia cintai.

Langkah terakhir yang harus dilakukan agar berhasil adalah BERTINDAK

Sumber : PengusahaMuslim 

Berhenti Berharap & Mulai Bertindak


"Dengan berharap tidak akan menghasilkan apa-apa. Tapi, mengharapkan kesuksesan pemikiran yang menjadikannya obsesi, kemudian merencanakan cara yang tepat dan bersungguh-sungguh mencapainya, dan mendukung perencanan dengan keteguhan tanpa mengenal kegagalan, akan menghasilkan kesuksesan." (Napoleon Hill dalam "Think and Grow Rich").
Coba anda baca lalu pikirkan/renungkan kalimat tersebut.
Sudah berapa banyak waktu yang telah anda buang untuk membayangkan kesuksesan yang akan anda gapai lantaran anda tidak melakukan apapun. Untuk mencapai kesuksesan Anda tidak cukup hanya dengan berangan-angan, namun anda harus tetapkan rencana lalu lakukan sesuatu yang mengarah pada impian/cita-cita anda.

Jadi, jika anda sudah siap untuk sukses, mulailah dengan membuat rencana bagaimana anda membangun usaha/bisnis dan apa yang akan anda lakukan dan investasikan hari-hari anda disana. Tulis dan tinjau kembali secara berkala untuk penyesuaian atau merubah unsur-unsur yang mendukung rencana untuk mencapai tujuan yang paling akhir.

Dengan rencana ini, sukses bukan lagi sekedar harapan, namun bisa jadi kenyataan.
Jika anda menghabiskan waktu hanya untuk berharap, maka anda tidak akan mendapatkan hasil yang dicari. Untuk mencapai keberhasilan, anda perlu menggali lebih dalam.

Kamis, 05 Agustus 2010

Ramadhan, Supertrainer

Ramadhan, Supertrainer

Oleh: KH. Hidayat Nurwahid
Tidak terasa 11 bulan begitu cepat berlalu. Bulan suci Ramadhan yang penuh berkah telah datang. Kedatangan bulan keberkahan ini hendaknya disambut oleh umat dengan penuh suka dan cita layaknya menyambut tamu agung.
Memang, ada realitas pahit terkait dengan berbagai macam persoalan yang bagaimanapun, harus dijalani, suka atau tidak suka. Kini, dapatkah bulan Ramadhan menghadirkan alternatif solusi, keluar dari berbagai kesulitan dan himpitan yang menyertai hidup rakyat dewasa ini?

Ramadhan, Supertrainer
Bulan suci Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an yang datang sebagai petunjuk, penjelas, dan pembeda bagi manusia (QS. Al-Baqarah [2]:185). Ia merupakan bulan di mana pintu-pintu ibadah, amal, dan taqarrub (mendekatkan diri) kepada Ilahi terbuka lebar, sehingga ruang gerak setan menjadi terbatas. Ramadhan merupakan bulan diwajibkannya berpuasa bagi umat Muslim yang menurut hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim adalah tonggak tegaknya agama ini. Kendati demikian, terdapat beberapa klasifikasi Muslim pada bulan ini.
• Pertama; orang yang menanti kehadiran Ramadhan dengan suka cita, bekerja keras menyempurnakan ibadah-ibadah wajib dan sunah dengan meneladani Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam (SAW).
• Kedua; orang yang memasuki bulan Ramadhan dan keluar darinya dengan tanpa perubahan dan tidak bertambah darinya kebajikan apa pun.
• Ketiga; orang yang tidak mengenal ALLAH kecuali pada bulan ini. Ia dengan khusyu melakukan ibadah dan beramal saleh. Namun bila Ramadhan usai, ia akan kembali kepada ‘habitat’-nya semula.
• Keempat, orang yang di bulan ini hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun tetap melakukan kemaksiatan.
• Kelima, orang yang menjadikan siang hari Ramadhan bagai malam dengan tidur sepanjang hari dan mengisi malamnya dengan lahwu (kegiatan yang melalaikan).
• Keenam, golongan manusia yang tidak mengenal ALLAH baik di bulan Ramadhan atau di bulan-bulan lainnya sepanjang tahun meskipun ia mengaku sebagai seorang Muslim.
Bila dihayati secara mendalam, bulan Ramadhan bak madrasatun mada al-hayah (madrasah sepanjang hayat) yang berkelanjutan mendidik dan mengedukasi generasi demi generasi setiap tahun. Ramadhan memuat makna-makna iman pada jiwa manusia, mengilhami mereka arti agama yang hanif, dan memantapkan kepribadian Muslim yang hakiki. Ramadhan merupakan sarana yang sangat efektif menghadirkan internalisasi nilai kebajikan guna menghadapi berbagai tantangan yang muncul di tengah masyarakat.
Untuk itu, setiap Muslim hendaknya mengantisipasi kehadiran bulan bertaburan berkah ini dengan mempersiapkan diri, mengoptimalkan daya dan upaya meraih hari esok yang lebih baik (QS. Al-Hasyr [59]: 18). Jika training kaum profesional dewasa ini hanya dilakukan dalam empat hari dan menghasilkan perubahan positif yang luar biasa, maka Ramadhan satu bulan penuh, Muslim di-training oleh SuperTrainer-nya, yaitu ALLAH SWT, Dzat yang Maha segala-galanya. Tentu hasilnya akan juga luar biasa, bila itu dilakukan dengan penuh keseriusan dan mendamba ridha ALLAH.
Bulan Solusi
Kesempatan Ramadhan yang di dalamnya dijanjikan rahmat (karunia), maghfirah (ampunan), dan itqun min al-nar (pembebasan dari api neraka), sesungguhnya momentum ideal menemukan solusi banyak hal bagi umat.
• Pertama; puasa yang benar dapat membangunkan hati Mukmin yang ‘tertidur’ sehingga merasakan muraqabatullah (perasaan diawasi ALLAH). Ketika seorang yang berpuasa men-tadabbur sebagian siangnya sehingga merasakan haus dan lapar, ia akan menahan diri tidak makan dan tidak melakukan kemunkaran hanya karena perintah ALLAH. Kondisi ini membuat seseorang merasakan kehadiran Ilahi yang memantau gerak geriknya.
• Kedua; bulan Ramadhan yang merupakan satu bulan dari 12 bulan dalam setahun, dimuati dengan ketaatan dan taqarrub kepada ALLAH yang dapat memanifestasikan makna ubudiyah kepada-NYA yang paling tinggi. Hal ini tidak mungkin dapat terwujud bila hanya ‘kerja keras’ di depan meja makan saat berbuka dan sahur.
• Ketiga; perut kenyang dalam kehidupan Muslim dapat memandulkan perasaan sehingga hati menjadi keras, menyuburkan sikap liar, dan maksiat kepada ALLAH dan sesama manusia. Dan ini bertentangan dengan karakter Muslim sesungguhnya.
• Keempat; sesungguhnya bagian dari fundamen-fundamen penting yang menyokong kebangkitan umat Islam adalah kasih sayang resiprokal dan solidaritas sosial di antara sesama Muslim. Para the haves akan sulit menyayang orang fakir dengan kasih sayang yang jujur tanpa melewati dan menjalani keperihan dan derita kefakiran serta pahitnya kelaparan itu sendiri. Manfaat yang paling berharga yang dipetik oleh orang kaya adalah kesempatan menjadi ‘orang fakir dan miskin’ tersebut, karena ia mengalami hidup seperti itu secara riil.
Ketika solusi muraqabatullah, ketaatan, taqarrub, kasih sayang, solidaritas, dan kepedulian sosial dapat dikapitalisasi di bulan Ramadhan dan direalisasi di luar bulan ini, sesungguhnya banyak persoalan negeri dan bangsa ini dapat diselesaikan. Di antaranya, persoalan korupsi, pembunuhan, perampokan, dan banyak lagi penyakit-penyakit sosial lain yang terjadi di tengah masyarakat karena terkikisnya nilai-nilai tersebut.
Kendati demikian, bulan Ramadhan –bila dimanfaatkan secara optimal oleh semua unsur– dapat menjadi ajang menumbuhkan empati dan kepedulian sosial yang lenyap tersebut, sehingga yang diutamakan bukan hitungan rasional-matematis saja, tetapi ikut ‘merasakan’ derita dan jeritan hati rakyat. Hal ini bisa dilakukan dengan menunda atau menekan persentase kenaikan seminimal mungkin.
Karena itu perlu bagi umat untuk kembali merenungkan ungkapan terakhir dari surat Al-Baqarah: 183, bahwa yang mewajibkan puasa adalah la’allakum tattaqun dalam kata kerja mudhari yang hendaknya dimaknai agar dapat merealisasikan nilai-nilai muraqabatullah, ketaatan, dan kasih sayang secara terus-menerus, tidak hanya di saat bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan, sekali lagi, sebagai wahana memupuk solidaritas tinggi antarumat manusia yang disempurnakan pada akhir bulan dengan kewajiban membayar zakat fitrah sebagai manifestasi puncak solidaritas sosial tersebut. Sikap dan kepribadian positif, produktif, empatik, dan menghadirkan keputusan win-win solution adalah sosok pribadi yang lulus secara gemilang dari madrasah Ramadhan yang penuh solusi. Wallahu a’lam.

Selasa, 20 Juli 2010

Tasbih, Takbir, Tahmid

Fakir miskin Muhajirin mengadu pada Rasulullah saw.: Orang-orang kaya telah pergi dengan derajat yang tinggi dan nikmat yang kekal. Mereka salat seperti kami, mereka puasa seperti kami. Mereka bersedekah, tapi kami tidak sanggup, mereka memerdekakan budak, sementara kami tidak mampu.
Rasulullah saw. bersabda: aku ajarkan sesuatu yang dapat membuat kalian mengejar orang-orang yang mendahului kalian dan yang dapat membuat kalian mendahului orang-orang yang sesudah kalian. Tidak ada seorang pun di antara kalian yang lebih utama kecuali ia melakukan seperti yang engkau lakukan.
Bacalah tasbih (subhhaabnallah), takbir (Allahu akbar) dan tahmid (alhamdu lillah) setiap selesai salat sebanyak tiga puluh tiga kali. [Hadis riwayat Abu Hurairah ra.]



Rasullullah saw bersabda —diriwayatkan dalam shahih Bukhari :
"Barang siapa yang membaca subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali, Allahuakbar 33 kali, di akhiri dengan Lailahaillallah wahdahu laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumittu wahuwa 'alla kulli syaiin qadir setiap habis shalat, jatuh dosa-dosanya walau sebanyak buih di lautan".
Barang siapa yang membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", sebanyak sepuluh kali, maka dia laksana orang yang telah memerdekakan empat orang budak dari putra Ismail [Hadis riwayat Abu Ayyub Al-Anshari ra.]

Barang siapa membaca: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, Yang tiada sekutu bagi-Nya, kepunyaan-Nyalah segenap kerajaan dan milik-Nyalah segala pujian serta Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu", setiap hari sebanyak seratus kali, maka dia akan mendapat pahala yang sama besarnya dengan membebaskan sepuluh orang budak dan akan dicatat untuknya seratus kebajikan serta dihapus darinya seratus keburukan.
Baginya hal itu adalah satu perlindungan dari setan mulai dari pagi hari sampai sore. Tidak ada seorang pun yang lebih utama dari orang yang melakukan hal itu kecuali orang yang lebih banyak dari itu.
Barang siapa membaca: "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya", sebanyak seratus kali setiap hari, maka akan terhapuslah semua dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di lautan. [Hadis riwayat Abu Hurairah ra.]

"ketika kalian hendak berbaring ke tempat tidur, bacalah takbir sebanyak tiga puluh empat kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali serta tahmid sebanyak tiga puluh tiga kali karena hal itu lebih baik bagi kamu berdua daripada seorang pelayan" [Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra.]

Minggu, 18 Juli 2010

Fenomena Materialistis dalam Pandangan Muslim?

Fenomena Materialistis dalam Pandangan Muslim?

Seiring dengan perkembangan zaman dalam era kemajuan IT dan Informasi dewasa ini, pandangan materialistis mau tidak mau berjalan demikian "pesat". Sehingga sebagian kaum muslimin langsung atau tidak langsung, mau atau tidak mau, sengaja atau tidak sengaja terpengaruh dengan kehidupan yang menjerumuskan ini. Sebuah cara pandang mengenai kehidupan yang hanya terbatas pada usaha untuk mendapatkan kenikmatan sesaat, membuat aktifitas hidup yang dijalankan hanya memikirkan masalah bagaimana bisa mendapatkan / menciptakan lapangan pekerjaan, mengembangkan ekonomi, membangun rumah dan gedung, memenuhi kepuasan hidup dan hal-hal lain yang bersifat duniawi, tanpa memikirkan akibat yang dimungkinkan akan muncul / terjadi. "Kebahagiaan hidup hanya bisa diraih dengan harta yang berlimpah".

Seorang suami begitu asyiknya dengan pekerjaan dan usaha yang digelutinya. Terkadang hingga larut malam dikerjakan, sehingga pada saat pulang istri dan anak sudah terlelap dalam mimpinya. Pagi berangkat lagi dengan hanya sekejap berbincang dengan anak dan istri, begitu rutinitas ini berjalan dari hari ke hari, dengan alasan "demi kebahagiaan anak dan istri". Begitu pula ada sebagian perempuan "wanita karier" yang menganggap bahwa emansipasi wanita membutuhkan banyak waktu dan pikiran dari dirinya untuk banyak bekerja dan bekerja dengan alasan membantu "suami atau membahagiakan anak", tanpa mau memperhatikan ataupun mengimbangi seberapakah rasa kangen dan kebutuhan anak-anaknya akan tingkat pertemuan mereka dengan sang orang tua, seberapa inginkah sang anak ngin berbagi cerita dengan orangtua mereka? Alhasil, pandangan materialistis ini mengusik keharmonisan dan ketenangan rumah tangga seorang muslim. Melalaikan tujuan inti penciptaannya, penghambaan diri kepada Allah semata dalam setiap aspek kehidupannya.
Wahai manusia, lupakah Anda bahwa Allah telah memberi pengertian dan peringan tentang sebuah kehidupan kelak di kemudian hari?
Ia bertanya: " bilakah hari kiamat itu?". Maka apabila mata terbelalak ketakutan, dan apabila bulan telah hilang cahayanya, dan matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata: "kemana tempat lari?", sekali-sekali tidak! tidak ada tempat berlindung! hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali. (QS Al-Qiyaamah 6-12).

Minggu, 13 Juni 2010

Dzikir dan Do'a

 Kolom : Dzikir dan Do'a
Wahai sahabat2, Ingatlah selalu Allah untuk pertama kalinya saat kita mendapatkan kenikmatan-kenikmatan atau menyadari kelebihan2 kita dari orang lain. Untuk itu contohlah ketauladanan Nabi Sulaiman as. yang banyak ingat Allah ketika diberikan kenikmatan-kenikmatan atau kelebihan-kelebihan yang ia sadari dan yakini sebagai pemberian Tuhannya, atau tanda kasih sayang Allah Subhanahu waTa'ala. Dalam Al-qur'an Allah SWT menceritakan kisahnya, Firman-Nya:Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo'a: "Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni'mat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh". [QS.27:19]

Selasa, 01 Juni 2010

Mari kita galakkan sikap JUJUR

Mari kita galakkan sikap JUJUR

Apa perbuatan yang mudah namun sulit dalam pelaksanaannya? salah satunya adalah JUJUR. Bahkan untuk diri sendiri pun terkadang sulit untuk jujur. Kata orang, yang paling berbahaya di dunia ini sebenarnya adalah orang munafik, sementara salah satu ciri orang munafik adalah berkata dan berbuat tidak jujur.

Negara yang jujur akan mengutamakan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di setiap lapisan. Negara yang jujur akan mengedepankan kepentingan rakyat dalam setiap kebijakannya. Negara yang jujur diisi oleh pemimpin, pengusaha, rakyat, organisasi kemasyarakatan yang jujur pula.

Karena Pemimpin yang jujur tidak akan menyalahgunakan pangkat dan jabatannya untuk memanipulasi kebenaran dan kepentingan pribadi atau kelompok. Pengusaha yang jujur akan memenuhi setiap kewajibannya dengan jujur dan tepat waktu. Rakyat yang jujur akan selalu berdisiplin tinggi dan mengutamakan kewajiban daripada hak. LSM yang jujur tidak akan melakukan pembusukan negara ini dari dalam atau menjadi spion negara asing.

Perusahaan yang jujur akan membina hubungan yang baik dengan pemasok, konsumen, karyawan, pemerintah dan masyarakat lingkungan sekitar. Produknya akan dicintai oleh konsumen karena sesuai dengan spesifikasi yang digambarkan, sesuai dengan penawaran, sesuai dengan yang diiklankan. Karyawan merasa nyaman bekerja karena perusahaan dengan jujur memperhatikan kesejahteraan mereka. Untung dibilang untung, rugi dibilang rugi, bukan malah sebaliknya.

Rumah tangga yang jujur dibangun oleh pribadi-pribadi yang jujur pula. Kepala keluarga yang jujur, memberi nafkah yang didapatkannya dengan cara yang halal, ibu rumah tangga yang jujur, membina anggota keluarga dengan semestinya sesuai porsi. Anak-anak yang jujur, akan menuruti apa-apa pesan baik dari orang tuanya.

Apa yang terjadi ketika sebuah negara mulai tidak jujur, ketika pemimpin mulai ramai-ramai berbuat tidak jujur, ketika pengusahanya mulai berbuat curang, ketika rakyatnya mulai melegalkan sogok dan suap, ketika LSM-nya mau jadi kacung pihak luar dan memberikan berita-berita palsu, ketika kepala keluarga mulai selingkuh, ketika ibu rumahtangga mulai tidak adil dan anak-anak mulai suka berkata dan bertindak bohong?
Eh…ngomong-ngomong, Anda sudah jujur menulis di blog? Atau malah membuat blog sudah dengan niat yang tidak jujur? Konon, nge-blog dengan jujur jauh lebih sulit karena tidak ada hukuman atau sanksi selain faktor moral atau etika.

Tidak ada kata terlambat kata orang bijak. Setiap orang pasti pernah khilaf. Setiap orang pasti pernah tergelincir. Tidak ada salahnya mengakui perbuatan tidak jujur yang pernah kita lakukan. Itu akan menunjukkan tingkat kebesaran jiwa kita. Percayalah, pengakuan itu tidak akan menghancurkan reputasi Anda, asal jangan mencari alasan dan menyalahkan orang lain atau kondisi.
Anda ingat kasus Honda Jazz? Ketika pihak Honda mengakui ketidakberesan salah satu komponen mesin pada produknya tersebut, lalu menarik semua produk bermasalah tersebut dari pasar, apakah masyarakat menjauhi Honda? Masyarakat justru nyaman dengan dengan respon dan tanggungjawab dari pihak Honda. Justru dengan kejadian tersebut, Honda telah berhasil memperkokoh total company image-nya di masyarakat. Masih takut untuk jujur?
dikutip dari: jamaahmasdid.com